Semoga dengan tulisan-tulisan yang kami sampaikan, kita dapat
mengikuti apa yang telah disampaikan oleh Nabi Sayyidina Muhammad
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam untuk menghindari orang-orang
seperti Dzul Khuwaishirah dari Bani Tamim An Najdi yakni orang-orang
yang pemahamannya telah keluar (kharaja) dari pemahaman mayoritas kaum
muslim (as-sawad al a’zham) yang disebut juga dengan khawarij. Khawarij
adalah bentuk jamak (plural) dari kharij (bentuk isim fail) artinya yang
keluar.
Kita jangan sampai meninggalkan Al Jama’ah atau mayoritas kaum muslim (as-sawad al a’zham)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“إِنَّ اللهَ لَا يُجْمِعُ أُمَّةِ عَلَى ضَلَالَةٍ وَيَدُ اللهِ مَعَ الجَمَاعَةِ وَمَنْ شَذَّ شَذَّ إِلَى النَّارِ”
“Sesungguhnya Allah tidak menghimpun ummatku diatas kesesatan.
Dan tangan Allah bersama jama’ah. Barangsiapa yang menyelewengkan, maka
ia menyeleweng ke neraka“. (HR. Tirmidzi: 2168).
Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul Bari XII/37 menukil perkataan Imam Thabari rahimahullah yang menyatakan: “Berkata kaum (yakni para ulama), bahwa jama’ah adalah as-sawadul a’zham (mayoritas kaum muslim)“
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Sesungguhnya
umatku tidak akan bersepakat pada kesesatan. Oleh karena itu, apabila
kalian melihat terjadi perselisihan maka ikutilah as-sawad al a’zham
(mayoritas kaum muslim).” (HR.Ibnu
Majah, Abdullah bin Hamid, at Tabrani, al Lalika’i, Abu Nu’aim. Menurut
Al Hafidz As Suyuthi dalam Jamius Shoghir, ini adalah hadits Shohih)
Ibnu Mas’ud radhiallahuanhu mewasiatkan yang artinya: ”Al-Jama’ah adalah sesuatu yang menetapi al-haq walaupun engkau seorang diri”
Maksudnya tetaplah mengikuti Al-Jamaah atau as-sawad al a’zham
(mayoritas kaum muslim) walaupun tinggal seorang diri di suatu tempat
yang terpisah. Hindarilah firqoh atau sekte yakni orang-orang yang
mengikuti pemahaman seorang ulama yang telah keluar (kharaja) dari
pemahaman mayoritas kaum muslim (as-sawad al a’zham).
Dari Ibnu Sirin dari Abi Mas’ud, bahwa beliau mewasiatkan kepada
orang yang bertanya kepadanya ketika ‘Utsman dibunuh, untuk berpegang
teguh pada Jama’ah, karena Allah tidak akan mengumpulkan umat Muhammad
shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam kesesatan. Dan dalam hadits
dinyatakan bahwa ketika manusia tidak mempunyai imam, dan manusia
berpecah belah menjadi kelompok-kelompok maka janganlah mengikuti salah
satu firqah/sekte. Hindarilah semua firqah/sekte itu jika kalian mampu
untuk menghindari terjatuh ke dalam keburukan”.
Orang-orang seperti Dzul Khuwaishirah dari Bani Tamim an Najdi,
mereka yang membaca Al Qur’an namun tidak melampaui tenggorokan, artinya
tidak sampai ke hati atau tidak menjadikan mereka berakhlak baik,
ciri-ciri lainnya adalah
1. Suka mencela dan mengkafirkan kaum muslim
2. Merasa paling benar dalam beribadah.
3. Berburuk sangka kepada kaum muslim
4. Sangat keras kepada kaum muslim bahkan membunuh kaum muslim namun
lemah lembut kepada kaum Yahudi. Mereka kelak bergabung dengan Dajjal
bersama Yahudi yang telah memfitnah atau menyesatkan kaum Nasrani.
Rasulullah masuk ke kamarku dalam keadaan aku sedang menangis. Beliau
berkata kepadaku: ‘Apa yang membuatmu menangis?’ Aku menjawab: ‘Saya
mengingat perkara Dajjal maka aku pun menangis.’ Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam berkata: ‘Jika dia keluar sedang aku masih berada di
antara kalian niscaya aku akan mencukupi kalian. Jika dia keluar setelah
aku mati maka ketahuilah Rabb kalian tidak buta sebelah. Dajjal keluar
bersama orang-orang Yahudi Ashbahan hingga datang ke Madinah dan
berhenti di salah satu sudut Madinah. Madinah ketika itu memiliki tujuh
pintu tiap celah ada dua malaikat yang berjaga. maka keluarlah
orang-orang jahat dari Madinah mendatangi Dajjal.”
Dajjal tidak dapat melampaui Madinah namun orang-orang seperti Dzul
Khuwaishirah dari Bani Tamim an Najdi akan keluar dari Madinah menemui
Dajjal Oleh karenanya orang-orang seperti Dzul Khuwaishirah dari Bani Tamim
an Najdi yang merupakan korban hasutan atau korban ghazwul fikri (perang
pemahaman) dari kaum Zionis Yahudi akan selalu membela, bekerjasama dan
mentaati kaum Zionis Yahudi
Kaum Yahudi yang sekarang dikenal sebagai kaum Zionis Yahudi atau
disebut juga dengan freemason, iluminati, lucifier yakni kaum yang
meneruskan keyakinan pagan (paganisme) atau penyembah berhala
Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Dan setelah datang kepada
mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (kitab) yang
ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi kitab (Taurat)
melemparkan kitab Allah ke belakang (punggung)nya, seolah-olah mereka
tidak mengetahui (bahwa itu adalah kitab Allah). Dan mereka mengikuti
apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan
mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal
Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan
lah yang kafir (mengerjakan sihir).” (QS Al Baqarah [2]:101-102 )
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, “ Demi Allah,
yang diriku ada dalam genggaman tanganNya, tidaklah mendengar dari hal
aku ini seseorangpun dari ummat sekarang ini, Yahudi, dan tidak pula
Nasrani, kemudian tidak mereka mau beriman kepadaku, melainkan masuklah
dia ke dalam neraka.”
Kaum Zionis Yahudi , Allah ta’ala menyampaikan dalam firmanNya yang arti “yaitu orang yang dikutuki dan dimurkai Allah, di antara mereka yang dijadikan kera dan babi.” (QS al-Ma’idah [5]:60)
Kaum Nasrani, Allah ta’ala menyampaikan dalam firmanNya yang arti “Dan
janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat
dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan
kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus.” (QS al-Ma’idah: [5]:77)
Hadits yang diriwayatkan Sufyan bin Uyainah dengan sanadnya dari Adi
bin Hatim. Ibnu Mardawih meriwayatkan dari Abu Dzar, dia berkata, “Saya
bertanya kepada Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam tentang
orang-orang yang dimurkai“, beliau bersabda, ‘Kaum Yahudi.’ Saya
bertanya tentang orang-orang yang sesat, beliau bersabda, “Kaum
Nasrani.“
Firman Allah ta’ala yang artinya
“Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang menjadikan suatu kaum
yang dimurkai Allah sebagai teman? Orang-orang itu bukan dari golongan
kamu dan bukan (pula) dari golongan mereka. Dan mereka bersumpah untuk
menguatkan kebohongan, sedang mereka mengetahui“. (QS Al Mujaadilah [58]:14 )
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman
kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka
tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai
apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan
apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh
telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya” , (QS Ali Imran, 118)
“Beginilah kamu, kamu menyukai mereka, padahal mereka tidak
menyukai kamu, dan kamu beriman kepada kitab-kitab semuanya. Apabila
mereka menjumpai kamu, mereka berkata “Kami beriman”, dan apabila mereka
menyendiri, mereka menggigit ujung jari antaran marah bercampur benci
terhadap kamu. Katakanlah (kepada mereka): “Matilah kamu karena
kemarahanmu itu”. Sesungguhnya Allah mengetahui segala isi hati“. (QS Ali Imran, 119)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mengatakan bahwa orang-orang
seperti Dzul Khuwaishirah dari Bani Tamim An Najdi yang keras kepada
kaum muslim bahkan memnbunuh kaum muslim dan membiarkan para penyembah
berhala atau membiarkan kaum Zionis Yahudi bahkan berteman dengan mereka
adalah mereka keluar dari Islam atau murtad
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda “Dari kelompok
orang ini, akan muncul nanti orang-orang yang pandai membaca Al Qur`an
tetapi tidak sampai melewati kerongkongan mereka, bahkan mereka membunuh
orang-orang Islam, dan membiarkan para penyembah berhala; mereka keluar
dari Islam seperti panah yang meluncur dari busurnya. Seandainya aku
masih mendapati mereka, akan kumusnahkan mereka seperti musnahnya kaum
‘Ad. (HR Muslim 1762)
Firman Allah ta’ala yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman,
barang siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya maka kelak Allah
akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun
mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mu’min,
yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan
Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela.
Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya,
dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Ma’iadah [5]:54)
Dari Jabir, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam ditanya mengenai ayat tersebut, maka Rasul menjawab, ‘Mereka adalah ahlu Yaman dari suku Kindah, Sukun dan Tajib’.
Ibnu Jarir meriwayatkan, ketika dibacakan tentang ayat tersebut di
depan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, beliau berkata, ‘Kaummu wahai Abu Musa, orang-orang Yaman’.
Dalam kitab Fath al-Qadir, Ibnu Jarir meriwayat dari Suraikh bin Ubaid, ketika turun ayat 54 surat al-Maidah, Umar berkata, ‘Saya dan kaum saya wahai Rasulullah’. Rasul menjawab, ‘Bukan, tetapi ini untuk dia dan kaumnya, yakni Abu Musa al-Asy’ari’.
Al-Hafidz Ibnu Hajar al-Asqalani telah meriwayatkan suatu hadits
dalam kitabnya berjudul Fath al-Bari, dari Jabir bin Math’am dari
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam berkata, ‘Wahai ahlu Yaman kamu mempunyai derajat yang tinggi. Mereka seperti awan dan merekalah sebaik-baiknya manusia di muka bumi’
Dari Ali bin Abi Thalib, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, ‘Siapa yang mencintai orang-orang Yaman berarti telah mencitaiku, siapa yang membenci mereka berarti telah membenciku’
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyampaikan bahwa penduduk
Yaman cepat menerima kebenaran sedangkan penduduk Najed dari Bani Tamim,
orang-orang yang seperti Dzul Khuwaishirah berwatak keras dan suka
harta
Telah menceritakan kepada kami Abu Nu’aim Telah menceritakan kepada
kami Sufyan dari Abu Shakhrah dari Shafwan bin Muhriz Al Mazini dari
‘Imran bin Hushain radliallahu ‘anhuma dia berkata; Sekelompok orang
dari Bani Tamim datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam,
maka beliau bersabda: ‘Terimahlah kabar gembira wahai Bani Tamim.’
Mereka menjawab; ‘Anda telah memberikan kabar gembira kepada kami, oleh
karena itu berikanlah sesuatu (harta) kepada kami.’ Maka muka Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam berubah, tidak lama kemudian serombongan
dari penduduk Yaman datang kepada beliau, maka beliau bersabda:
Terimalah kabar gembira, karena Bani Tamim tidak mau menerimanya! Mereka
berkata; Ya Rasulallah, kami telah menerimanya. (HR Bukhari 4017)
Telah bercerita kepada kami ‘Umar bin Hafsh bin Ghiyats telah
bercerita kepada kami bapakku telah bercerita kepada kami Al A’masy
telah bercerita kepada kami Jami bin Syaddad dari Shafwan bin Muhriz
bahwa dia bercerita kepadanya dari ‘Imran bin Hushain radliallahu
‘anhuma berkata; Aku datang menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
dan untaku aku ikat di depan pintu. Kemudian datang rombongan dari Bani
Tamim maka Beliau berkata: Terimalah kabar gembira wahai Bani Tamim.
Mereka berkata:; Tuan telah memberikan kabar gembira kepada kami maka
itu berilah kami (sesuatu harta) . Mereka mengatakannya dua kali.
Kemudian datang orang-orang dari penduduk Yaman menemui Beliau, lalu
Beliau berkata: Terimalah kabar gembira, wahai penduduk Yaman, jika Bani
Tamim tidak mau menerimanya. Mereka berkata; Kami siap menerimanya,
wahai Rasulullah. (HR Bukhari 2953)
Telah menceritakan kepada kami Isma’il Telah menceritakan kepadaku
Malik bin Anas dari pamannya – Abu Suhail bin Malik – dari bapaknya,
bahwa dia mendengar Thalhah bin ‘Ubaidullah berkata: Telah datang kepada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam seorang dari penduduk Najed
dalam keadaan kepalanya penuh debu dengan suaranya yang keras terdengar,
namun tidak dapat dimengerti apa maksud yang diucapkannya, hingga
mendekat (kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam) kemudian dia
bertanya tentang Islam, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
menjawab: Shalat lima kali dalam sehari semalam. Kata orang itu: apakah
ada lagi selainnya buatku. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab:
Tidak ada kecuali yang thathawu’ (sunnat) . Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam berkata: Dan puasa Ramadlan. Orang itu bertanya lagi:
Apakah ada lagi selainnya buatku. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam menjawab: Tidak ada kecuali yang thathawu’ (sunnat) . Lalu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyebut: Zakat: Kata orang itu:
apakah ada lagi selainnya buatku. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam menjawab: Tidak ada kecuali yang thathawu’ (sunnat) . Thalhah
bin ‘Ubaidullah berkata: Lalu orang itu pergi sambil berkata: Demi
Allah, aku tidak akan menambah atau menguranginya. Maka Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Dia akan beruntung jika jujur
menepatinya. (HR Bukhari 44)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah menyampaikan bahwa ahlul
Yaman adalah orang-orang yang mudah menerima kebenaran, mudah terbuka
mata hatinya (ain bashiroh) dann banyak dikaruniakan hikmah (pemahaman
yang dalam terhadap Al Qur’an dan Hadits) sebagaimana Ulil Albab
حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ أَخْبَرَنَا شُعَيْبٌ حَدَّثَنَا أَبُو
الزِّنَادِ عَنْ الْأَعْرَجِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَتَاكُمْ أَهْلُ
الْيَمَنِ أَضْعَفُ قُلُوبًا وَأَرَقُّ أَفْئِدَةً الْفِقْهُ يَمَانٍ
وَالْحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌ
Telah menceritakan kepada kami Abul Yaman Telah mengabarkan kepada
kami Syu’aib Telah menceritakan kepada kami Abu Zinad dari Al A’raj dari
Abu Hurairah radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam
beliau bersabda: “Telah datang penduduk Yaman, mereka adalah orang-orang
yang berperasaan dan hatinya paling lembut, kefaqihan dari Yaman,
hikmah ada pada orang Yaman.” (HR Bukhari 4039)
و حَدَّثَنِي عَمْرٌو النَّاقِدُ وَحَسَنٌ الْحُلْوَانِيُّ قَالَا
حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ وَهُوَ ابْنُ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدٍ حَدَّثَنَا
أَبِي عَنْ صَالِحٍ عَنْ الْأَعْرَجِ قَالَ قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَاكُمْ أَهْلُ
الْيَمَنِ هُمْ أَضْعَفُ قُلُوبًا وَأَرَقُّ أَفْئِدَةً الْفِقْهُ يَمَانٍ
وَالْحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌ
Dan telah menceritakan kepada kami Amru an-Naqid dan Hasan al-Hulwani
keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami Ya’qub -yaitu Ibnu
Ibrahim bin Sa’d- telah menceritakan kepada kami bapakku dari Shalih
dari al-A’raj dia berkata, Abu Hurairah berkata; “Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda: “Telah datang penduduk Yaman, mereka adalah
kaum yang paling lembut hatinya. Fiqh ada pada orang Yaman. Hikmah juga
ada pada orang Yaman. (HR Muslim 74)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberikan nasehat kepada kaum muslim bila telah terjadi fitnah antara lain
Diriwayatkan dari Ibnu Abi al-Shoif dalam kitab Fadhoil al-Yaman,
dari Abu Dzar al-Ghifari, Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda,
‘Kalau terjadi fitnah pergilah kamu ke negeri Yaman karena disana banyak
terdapat keberkahan’
Diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah al-Anshari, Nabi shallallahu
alaihi wasallam bersabda, ‘Dua pertiga keberkahan dunia akan tertumpah
ke negeri Yaman. Barang siapa yang akan lari dari fitnah, pergilah ke
negeri Yaman, Sesungguhnya di sana tempat beribadah’
Abu Said al-Khudri ra meriwayatkan hadits dari Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam, ‘Pergilah kalian ke Yaman jika terjadi fitnah, karena
kaumnya mempunyai sifat kasih sayang dan buminya mempunyai keberkahan
dan beribadat di dalamnya mendatangkan pahala yang banyak’
Tepatnya di Hadramaut, Yaman adalah bumi para wali Allah. Di sana
banyak tinggal para ulama yang sholeh dari kalangan ahlul bait,
keturunanan cucu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
Para ulama yang sholeh dari kalangan ahlul bait, keturunan cucu
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pada umumnya memiliki
ketersambungan dengan lisannya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
melalui dua jalur yakni
1. Melalui nasab (silsilah / keturunan). Pengajaran agama baik
disampaikan melalui lisan maupun praktek yang diterima dari orang
tua-orang tua mereka terdahulu tersambung kepada Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam
2. Melalui sanad ilmu atau sanad guru. Pengajaran agama dengan
bertalaqqi (mengaji) dengan para ulama yang sholeh yang mengikuti Imam
Mazhab yang empat yakni para ulama yang sholeh memiliki ilmu riwayah dan
dirayah dari Imam Mazhab yang empat atau para ulama yang sholeh yang
memiliki ketersambungan sanad ilmu atau sanad guru dengan Imam Mazhab
yang empat
Sehingga para ulama yang sholeh dari kalangan ahlul bait, keturunan
cucu Rasulullah shallallahu alaihi wasallam lebih terjaga kemutawatiran
sanad, kemurnian agama dan akidahnya.
Silahkan telusurilah melalui apa yang disampaikan oleh Al Imam Al
Haddad dan yang setingkat dengannya, sampai ke Al Imam Umar bin
Abdurrahman Al Attos dan yang setingkat dengannya, sampai ke Asy’syeh
Abubakar bin Salim, kemudian Al Imam Syihabuddin, kemudian Al Imam Al
Aidrus dan Syeh Ali bin Abibakar, kemudian Al Imam Asseggaf dan orang
orang yang setingkat mereka dan yang diatas mereka, sampai keguru besar
Al Fagih Almuqoddam Muhammad bin Ali Ba’alawi Syaikhutthoriqoh dan orang
orang yang setingkat dengannya, sampai ke Imam Al Muhajir Ilallah Ahmad
bin Isa dan orang orang yang setingkat dengannya.
Sejak abad 7 H di Hadramaut (Yaman), dengan keluasan ilmu, akhlak
yang lembut, dan keberanian, Imam Ahmad Al Muhajir bin Isa bin Muhammad
bin Ali Al Uraidhi bin Ja’far Ash Shodiq bin Muhammad Al Baqir bin Ali
Zainal Abidin bin Sayyidina Husain ra beliau berhasil mengajak para
pengikut Khawarij untuk menganut madzhab Syafi’i dalam fiqih , Ahlus
Sunnah wal jama’ah dalam akidah (i’tiqod) mengikuti Imam Asy’ari
(bermazhab Imam Syafi’i) dan Imam Maturidi (bermazhab Imam Hanafi) serta
tentang akhlak atau tentang ihsan mengikuti ulama-ulama tasawuf yang
mutakbaroh dan bermazhab dengan Imam Mazhab yang empat. Di Hadramaut
kini, akidah dan madzhab Imam Al Muhajir yang adalah Sunni Syafi’i,
terus berkembang sampai sekarang, dan Hadramaut menjadi kiblat kaum
sunni yang “ideal” karena kemutawatiran sanad serta kemurnian agama dan
aqidahnya.
Dari Hadramaut (Yaman), anak cucu Imam Al Muhajir menjadi pelopor
dakwah Islam sampai ke “ufuk Timur”, seperti di daratan India, kepulauan
Melayu dan Indonesia. Mereka rela berdakwah dengan memainkan wayang
mengenalkan kalimat syahadah , mereka berjuang dan berdakwah dengan
kelembutan tanpa senjata , tanpa kekerasan, tanpa pasukan , tetapi
mereka datang dengan kedamaian dan kebaikan. Juga ada yang ke daerah
Afrika seperti Ethopia, sampai kepulauan Madagaskar. Dalam berdakwah,
mereka tidak pernah bergeser dari asas keyakinannya yang berdasar Al
Qur’an, As Sunnah, Ijma dan Qiyas
Prof.Dr.H. Abdul Malik Karim Amrullah (HAMKA) dalam majalah tengah bulanan “Panji Masyarakat” No.169/
tahun ke XV11 15 februari 1975 (4 Shafar 1395 H) halaman 37-38
menjelaskan bahwa pengajaran agama Islam di negeri kita diajarkan
langsung oleh para ulama keturunan cucu Rasulullah seperti Syarif
Hidayatullah atau yang dikenal dengan Sunan Gunung Jati. Berikut kutipan
penjelasan Buya Hamka
***** awal kutipan ****
“Rasulallah shallallahu alaihi wasallam mempunyai empat anak-anak lelaki
yang semuanya wafat waktu kecil dan mempunyai empat anak wanita. Dari
empat anak wanita ini hanya satu saja yaitu (Siti) Fathimah yang
memberikan beliau shallallahu alaihi wasallam dua cucu lelaki dari
perkawinannya dengan Ali bin Abi Thalib. Dua anak ini bernama Al-Hasan
dan Al-Husain dan keturunan dari dua anak ini disebut orang Sayyid
jamaknya ialah Sadat. Sebab Nabi sendiri mengatakan, ‘kedua anakku ini
menjadi Sayyid (Tuan) dari pemuda-pemuda di Syurga’. Dan sebagian negeri
lainnya memanggil keturunan Al-Hasan dan Al-Husain Syarif yang berarti
orang mulia dan jamaknya adalah Asyraf.
Sejak zaman kebesaran Aceh telah banyak keturunan Al-Hasan dan
Al-Husain itu datang ketanah air kita ini. Sejak dari semenanjung Tanah
Melayu, kepulauan Indonesia dan Pilipina. Harus diakui banyak jasa
mereka dalam penyebaran Islam diseluruh Nusantara ini. Diantaranya
Penyebar Islam dan pembangunan kerajaan Banten dan Cirebon adalah Syarif
Hidayatullah yang diperanakkan di Aceh. Syarif kebungsuan tercatat
sebagai penyebar Islam ke Mindanao dan Sulu. Yang pernah jadi raja di
Aceh adalah bangsa Sayid dari keluarga Jamalullail, di Pontianak pernah
diperintah bangsa Sayyid Al-Qadri. Di Siak oleh keluaga Sayyid bin
Syahab, Perlis (Malaysia) dirajai oleh bangsa Sayyid Jamalullail. Yang
dipertuan Agung 111 Malaysia Sayyid Putera adalah Raja Perlis. Gubernur
Serawak yang ketiga, Tun Tuanku Haji Bujang dari keluarga Alaydrus.
Kedudukan mereka dinegeri ini yang turun temurun menyebabkan mereka
telah menjadi anak negeri dimana mereka berdiam. Kebanyakan mereka jadi
Ulama. Mereka datang dari hadramaut dari keturunan Isa Al-Muhajir dan
Fagih Al-Muqaddam. Yang banyak kita kenal dinegeri kita yaitu keluarga
Alatas, Assegaf, Alkaff, Bafaqih, Balfaqih, Alaydrus, bin Syekh
Abubakar, Alhabsyi, Alhaddad, Al Jufri, Albar, Almusawa, bin Smith, bin
Syahab, bin Yahya …..dan seterusnya.
Yang terbanyak dari mereka adalah keturunan dari Al-Husain dari
Hadramaut (Yaman selatan), ada juga yang keturunan Al-Hasan yang datang
dari Hejaz, keturunan syarif-syarif Makkah Abi Numay, tetapi tidak
sebanyak dari Hadramaut. Selain dipanggil Tuan Sayid mereka juga
dipanggil Habib. Mereka ini telah tersebar didunia. Di negeri-negeri
besar seperti Mesir, Baqdad, Syam dan lain-lain mereka adakan NAQIB,
yaitu yang bertugas mencatat dan mendaftarkan keturunan-keturunan Sadat
tersebut. Disaat sekarang umum- nya mencapai 36-37-38 silsilah sampai
kepada Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Sayyidati Fathimah Az-Zahra ra.
****** akhir kutipan ******
Selengkapnya tentang para ulama yang sholeh yang diikuti oleh kaum
muslim , khususnya di negeri kita telah disampaikan dalam tulisan pada https://mutiarazuhud.wordpress.com/2011/05/19/sejak-abad-ke-1-h/
Sedangkan silsilah para Wali Songo pada https://mutiarazuhud.files.wordpress.com/2011/03/silsilah-para-walisongo.jpg
Wassalam
sila berkunjung ke sumber aslinya untuk lebih banyak lagi
INFOnya Terima Kasih bersama berkongsi
https://mutiarazuhud.wordpress.com/tag/bumi-para-wali-allah/
Saturday, July 29, 2017
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Blog Archive
-
►
2008
(37)
- ► 03/30 - 04/06 (1)
- ► 04/20 - 04/27 (1)
- ► 06/01 - 06/08 (12)
- ► 06/08 - 06/15 (1)
- ► 06/15 - 06/22 (2)
- ► 07/20 - 07/27 (1)
- ► 08/03 - 08/10 (2)
- ► 09/07 - 09/14 (2)
- ► 09/14 - 09/21 (2)
- ► 09/21 - 09/28 (2)
- ► 09/28 - 10/05 (1)
- ► 10/19 - 10/26 (1)
- ► 11/09 - 11/16 (1)
- ► 11/23 - 11/30 (6)
- ► 11/30 - 12/07 (2)
-
►
2009
(15)
- ► 02/01 - 02/08 (1)
- ► 02/22 - 03/01 (1)
- ► 03/15 - 03/22 (1)
- ► 03/22 - 03/29 (1)
- ► 08/09 - 08/16 (1)
- ► 09/20 - 09/27 (1)
- ► 11/15 - 11/22 (1)
- ► 12/13 - 12/20 (2)
- ► 12/27 - 01/03 (6)
-
►
2010
(12)
- ► 01/03 - 01/10 (1)
- ► 02/21 - 02/28 (1)
- ► 05/23 - 05/30 (1)
- ► 05/30 - 06/06 (6)
- ► 06/13 - 06/20 (2)
- ► 07/25 - 08/01 (1)
-
►
2011
(6)
- ► 11/06 - 11/13 (4)
- ► 11/20 - 11/27 (2)
-
►
2012
(15)
- ► 03/18 - 03/25 (4)
- ► 04/15 - 04/22 (1)
- ► 07/29 - 08/05 (1)
- ► 09/16 - 09/23 (1)
- ► 09/30 - 10/07 (1)
- ► 10/14 - 10/21 (2)
- ► 11/04 - 11/11 (3)
- ► 12/16 - 12/23 (1)
- ► 12/23 - 12/30 (1)
-
►
2013
(12)
- ► 01/27 - 02/03 (1)
- ► 06/16 - 06/23 (1)
- ► 06/23 - 06/30 (1)
- ► 06/30 - 07/07 (3)
- ► 07/07 - 07/14 (1)
- ► 07/21 - 07/28 (2)
- ► 08/04 - 08/11 (1)
- ► 10/20 - 10/27 (1)
- ► 11/24 - 12/01 (1)
-
►
2014
(5)
- ► 01/26 - 02/02 (1)
- ► 04/20 - 04/27 (2)
- ► 09/21 - 09/28 (1)
- ► 12/07 - 12/14 (1)
-
►
2015
(8)
- ► 06/21 - 06/28 (4)
- ► 06/28 - 07/05 (1)
- ► 10/04 - 10/11 (2)
- ► 10/25 - 11/01 (1)
-
►
2016
(10)
- ► 11/13 - 11/20 (1)
- ► 11/27 - 12/04 (5)
- ► 12/11 - 12/18 (2)
- ► 12/18 - 12/25 (1)
- ► 12/25 - 01/01 (1)
-
▼
2017
(6)
- ► 01/01 - 01/08 (1)
- ► 06/11 - 06/18 (1)
- ▼ 07/23 - 07/30 (3)
- ► 07/30 - 08/06 (1)
-
►
2018
(7)
- ► 01/28 - 02/04 (1)
- ► 02/18 - 02/25 (1)
- ► 06/03 - 06/10 (1)
- ► 06/17 - 06/24 (1)
- ► 08/05 - 08/12 (3)
Popular Posts
-
Maulana Malek Ibrahim ( Sunan Gresek ) dan Syekh Maulana Ishak (Sunan Giri) 1. SYEKH MAULANA ISHAK (Sunan Giri) Diawal abad 14 M. Kerajaan B...
-
Kiblat Malaikat Ke Baitul Makmur Malaikat mamang mampunyai Kaabah sendiri yang terletak di langit yang ke tujuh. Kaabah untuk untuk mala...
-
Kajian Tasawuf Dengan Bahasa Campuran Khas Jawa Cirebon, Oleh Buya Syakur Yasin MA Pengasuh Pondok Pesantren Cadangpinggan, Indramayu. J...
-
1. DIUSIR DARI KADIPATEN. Sunan Kalijaga itu aslinya bernama Raden Said. Putts Adipati Tuban yaitu TumenggungWilatikta. Tumenggung Wila...
-
Nama rajanya Lung gadung rara nglikasi kemudian berganti gajah meta semune tengu lelaki. Enam puluh tahun menerima kutukan sehingga tenggela...
-
Satria piningit semakin dekat satrio piningit ratu adil oleh abah syarif hidayatulloh_pengajian di PON Satria piningit semakin dek...
-
1. BRAHMANA DARi HINDIA. Agama Islam yang menyebar luas di Tanah Jawa cukup mengem parkan masyarakat dari belahan dunia lain· Termasuk par...
-
Ustaz Jumadi Mustar - Misteri Nusantara Pengenalan Kepada Alam Jin Tanda-tanda Seseorang yang Terkena Ilmu Sihir Soal Jawab tentang Makhluk ...
-
PESAN JIN BAWA GARAM UNTUK ELAK DI GANGGU manusia membuat masiat di tempat sunyi...
-
Mengenal Diri-Ustaz Haji Shaari Mohd Yusuf Agama Mengenal Diri 2-Ustaz Haji Shaari Mohd Yusuf
Labels
"Al-Mahdi"
(1)
( Raden Said)
(1)
(Rahasia Keramat Wali)
(1)
38 Hikmah Sufi Sayyid Ali Shah
(1)
Abad
(1)
af'al asma'
(1)
Akhir Tahun
(1)
akhir waktu Asar
(1)
Aku adalah harta yang tersembunyi
(1)
Al Habib Saiykhon Bin Musthofa Albahr
(1)
Al-Ghazali Menuju Tasawuf
(1)
Al-hallaj
(1)
Allah dapat dikenal
(1)
Almarhum Ustaz Taha Suhaimi
(1)
Asy-Syeikh
(1)
Aurad Muhammadiah.
(1)
Awal Mula umat Bani Israil Meduakan Allah
(1)
Awan Misterius Muncul Di Langit Israel
(1)
AZAZIL Menjadi Iblis
(1)
Bab Sembahyang
(1)
Baitul Makmur
(1)
Bani Tamin
(1)
Bertasauf Mengikuti Sunnah
(1)
Bertemu Allah
(1)
Bhah Agong
(1)
Bumi Datar
(1)
bumi-para-wali-allah.
(1)
Buya Syakur Yasin MA Pon Pes Cadangpinggan
(1)
Cincin Nabi Sulaiman
(1)
Cinta Rasul
(1)
Ciung Wanara
(1)
CUBAAN MENCURI JASAD RASULULLAH
(1)
Dabatul Ard
(1)
Dabatul Ard Makhluk Raksasa
(1)
Dakwah Dalam Kubur(GUSNUR)Malang
(1)
DAN MAKJUJ
(1)
dan suluhlah kedalam diri sendiri
(1)
Dari mana kita datang
(1)
diba'i
(1)
dibaca 3 kali
(1)
didunia fana
(1)
Ditemukan Manusia
(1)
Doa
(1)
DOA MENGHINDARI DARI (WABAK)
(1)
dunia kelab dan semantara
(1)
dunia kosong
(1)
dunia palsu
(1)
ghaib
(1)
ghaib sahaja
(1)
Gunung Tidar
(1)
GURU MURSYID
(1)
HABIB LUTFI
(1)
HABIB LUTHFI
(1)
Habib Rizieq
(1)
hayatilah
(1)
hisham
(1)
Hj shaari penulis kitab Makrifah Tok Kenali
(1)
IBLIS DAN MANUSIA
(1)
IMAM GHAZALI BERPESAN
(1)
IMAM MAHDI
(1)
ISKANDAR ZULKARNAIN
(1)
islam sufism shahadah shahada
(1)
Istana DAJJAL
(1)
Jerry D.Gray
(1)
JIN
(1)
JIN BAWA GARAM .manusia membuat masiat
(1)
jin dari AZRAQ
(1)
Jiwa yang Merdeka
(1)
Junaid Al-Baghdadi
(1)
kampong kosong
(1)
KELAHIRAN YAKJUJ
(1)
Kematian Abu Lahab
(1)
Kembara ke Sidratul Muntaha
(1)
Kerajaan Jin Terbesar di Dunia
(1)
KETURUNAN FATIMAH
(1)
KH RHOMA IRAMA.
(1)
Kiblat Malaikat
(1)
Kisah Legenda
(1)
KIsah Nabi Muhammad
(1)
KISAH NABI MUSA
(1)
KISAH NABI NUH AS
(1)
KISAH PARA NABI (untuk iktibar)
(1)
Kitab Iblis
(1)
lepat
(1)
Makam
(1)
Makrifatullah
(1)
Masjid Besar Bandar Kelang
(1)
Masjid dome of rock
(1)
Maulana Malik Ibrahim ( SUNAN GRESIK )
(1)
Maulidin Nabi Bida'ah
(1)
mengenal
(1)
Mengenal diri
(2)
Mengenal Diri Melalui Tidur
(1)
Misteri Bulan Mengambang (kuliah)
(1)
Mistik Kota Ngawi
(1)
MUFTI SYED ISA SEMAIT
(1)
Muhammad bin Abdullah As-Suhaimi
(1)
muslims
(1)
NABI AYUB
(1)
NABI MUSA LARI DARI MESIR
(1)
Nabi Tertidur 1
(1)
Nabi Uzair.
(1)
naqshbandi dhikr
(1)
nazam
(1)
NEGARA-NEGARA TIMUR TENGAH
(1)
OPICK - tombo ati
(1)
pada wajah diri kita dan pada wajah alam
(1)
Pak Su Mid
(1)
paku pulau jawa
(1)
Pandanglah sifat Allah
(1)
Pengajian Akbar Bersama Gus Nuril
(1)
Pengalaman
(1)
penglihatan makrifat
(1)
Peristiwa Penting Bulan Rabiul Akhir
(1)
Petruk Bagong
(1)
Pohon Ghorqod
(1)
Prabu Jayabaya (Kitab Musarar)
(1)
RAWA PENING
(1)
Rindu Allah Mahabbatillah by Gus iMM
(1)
Saidina Umar ibni al-Khattab
(1)
Sebelum Zaman Wali
(2)
Sejarah Bangsa Jin dan Iblis
(1)
selidiklah
(1)
Semar Gareng
(1)
Semut Bertasbih Kepada Allah SWT’
(1)
Setan Kober
(1)
shaykh
(1)
Shaykh Hisham Kabbani
(1)
SIAPAKAH ANAK-CUCU MANUSIA YANG TERSELAMAT DI DALAM BAHTERA NABI NUH ALAIHISSALAM ?
(1)
sifat
(1)
SUDAH MUNCUL - PENJELASAN ULAMA
(1)
sufi
(1)
SUNAN AMPEL
(1)
Sunan Gunung Jati
(1)
SUNAN KALIJAGA
(1)
Syahidnya Imam Hussein
(1)
Syekh Siti Jenar Di Hukum Mati
(1)
Tahlil
(1)
Tentang Iskandar Zulkarnain
(1)
Terjemahan.. Surah Al Kahfi
(1)
Ternyata Ciptaan Sunan
(1)
tiliklah
(1)
Tongkat Nabi Musa
(1)
TUAN GURU HAJI SHAARI
(1)
Ustaz Don
(1)
Ustaz Haji Shaari Mohd Yusu
(1)
Ustaz TM Fouzy
(1)
Wan Sehan
(1)
Yakjud dan Makjud..
(1)
Yurusalam
(1)
Zahirnya wajah Allah dipersada alam
(1)
No comments:
Post a Comment