--
Google

Tuesday, June 3, 2008

SUNAN AMPEL


Syekh Jamailuddin Jumadil Kubra

1. ASAL-USUL
Kenalkah anda dengan daerah Bukhara? Bukhara ini terletak di Samarqand. Sejak dahulu daerah Samarqand di kenal sebagai daerah Islam yang menelorkan ulama'-ulama' besar seperti sajana hadits terkenal yaitu Imam Bukhari yang mashur sebagai pewaris hadits sahih,


Di Samarqand ia ada seorang ulama besar bernama Syekh Jamailuddin Jumadil Kubra. seorang Ahlussunnah bermahzab Syafie, beliau mempunyai seorang putra bernama Ibrahim. Karena berasal dari Samarqand maka Ibrahim kemudian mendapat tambahan Samarqandi. ~ Orang jawa sangat sukar mengucapkan Samarqandi maka mereka hanya menyebutnya sebagai Syekh Ibrahim Asmarakandi Syekh lbrahim Asmarakandi ini diperintahkan oleh ayahnya yaitu Syekh Jamalluddin Jumadil Kubra untuk berda'wah ke negara-negara Asia.

Perintah ini dilaksanakan dan beliau kemudian diambil menantu oleh raja Cempa, dijodohkan dengan putri raja Cempa yang bernama Dewi Candrawulan. Negeri Cempa iai menurut sebagian ahli sejarah terletak di Muangthai. Dari'perkawinannya dengan Dewi Candrawulan maka lbrahim Asmarakan di mendapat dua orang putra yaitu Sayyid Ali Rahmatullah dan Sayyid Ali Murtadho. Sedangkan adik Dewi Candrawulan yang pertama Dewi Dwarawati deperistri oleh Prabu Brawijaya Majapahit, dengan demikian keduanya adalah keponakan Ratu Majapahit dan tergolong putra bangsawan atau pangeran kerajaan.

Para Pangeran atau bangsawan kerajaan pada waktu itu mendapat gelar Rahadian yang artinya Tuanku, dalam proses selanjutnya sebutan iai cukup dipersingkat menjadi Raden.
Raja Majapahit sangat senang mendapat isteri dari negeri Cempa yang wajahnya dan keperibadiannya sangat memikat hati.

Sehingga isteri,isteri lainnya diceraikan, banyak yang diberikan kepada para adipatinya yang tersebar di seluruh Nusantara. Salah satu contoh adalah isteri yang bernama Dewi Kian, seorang putri Cina yang diberikan kepada Adipati Ario Damar di Palembang.


Ketika Dewi Kian di ceraikan dan diberikan kepada Ario'Damar saat itu sedang hamil tiga bulan. Axio Damar tidak diperkenankan menggauli putri cina itu sampai si jabang bayi terlahir ke dunia. Bayi dari rahim Dewi Klan itulah yang nantinya bernama Raden Hasan atau lebih terkena] dengan nama Raden Patah, salah seorang murid Sunan Ampel yang menjadi raja di Demak Bintoro.
Kerajaan Majapahit sesudah ditinggal Mahapatih Gajah Mada dan Prabu Hayam Wuruk mengalami kerrtundurun drastis. Kerajaan terpecah belah karena terjadinya perang saudara, dan para Adipati banyak yang tak loyal lagi kepada keturunan Prabu Hayam Wuruk yaitu Prabu Brawijaya Kertabhumi.

2. GALAU PRABU KERTABUMI


Pajak dan upeti kerajaan tak banyak yang sampai ke istana Majapahit lebih' sering dinikmati oleh para adipati itu sendiri. Hal ini membuat sang Prabu bersedih hati. Lebih-lebih lagi dengan adanya kebiasaan buruk kaum bangsawan clan para pengeran yang suka berpesta pora dan main judi serta mabuk-mabukan.

Prabu Brawijaya sadar betul bila kebiasaan semacam itu diteruskan negara akan menjadi lemah danjika negara sudah kehilangan kekuatanya betapa mudahnya musuh untuk menghancurkan Maja-
' pahit Raya. Ratu Dwarawati , yaitu istri Prabu Brawijaya mengetahuf kerisauan hati suaminya. Dengan memberanikan diri dia mengajukan pendapat kepada suaminya. "Saya mempunyai seorang keponakan yang ahli mendidik dalam hal mengatasi kemerosotan budi pekerti", kata ratu Dwarawati. "Betulkah?" tanya sang Prabu. "Ya. namanya Sayyid Ali Rahmatullah, putra daripada kanda Dewi Candrawulan diNegeri Cempa.
Bila kanda berkenan saya akan meminta Ramanda Prabu di Cempa untuk mendatangkan Ali Rahmatullah ke' Majapahit ini".
"Tentu saja aku akan merasa senang bila Rama Prabu di Cempa bersedia mengirimkan Sayyid Ali Rahmatullah ke Majapahit ini. Kata Raja Brawijaya.

3. KE TANAH JAWA.

Maka pada suatu bari diberangkatkan utusan dari Majapahit ke negeri Cempa untuk meminta Sayyid Ali Rahmatullah datang ke Majapahit. Kedatangan utusan Majapahit disambut gembira oleh raja Cempa, dan raja Cempa tidak keberatan melepas cucunya di Majapahit untuk meluaskan pengalaman. Keberangkatan Sayyid Ali Rahmatullah ke Tanah Jawa tidak sendirian, la cfitemani oleh ayah dan kakaknya.

Sebagaimana disebutkan diatas, ayah,'Sayyid Ali Rahmat actalah Syekh Maulana Ibrahim A.smarakandi dan kakaknya bernama Sayyid Ali Murtadho. Diduga mereka tidak langsung ke Majapahit, melainkan mendarat di Tuban.

Tetapi di Tuban, tepatnya di desa Gisikharj6, Syekh Maulana Ibrahim Asmarakandi jatuh
sakit dan meninggal dunia, beliau dimakamkan di desa tersebut yang masih termasuk kecamatan Palang Kabupaten Tuban. Sayyid Murtadho kemudian meneruskan perjalanan, belia berda'wah keliling daerah Nusa Tenggara, Madura dan sampai Bima. Disana beliau mendapat sebutan raja Pandita Bima. dan akhirnya berda'wah di Gresik mendapat sebutan Raden Santri, beliau wafat dan dimakamkan di Gresik.

Sayyid Ali Rahmatullah meneruskan perjalanan ke Majapahit menghadap Prabu Brawijaya sesuai perrnintaan Ratu Dwarawati.
Kapal layar yang ditumpanginya mendarat di Pelabuhan Canggu. Kei:latangannya disarnbut clengan suka cita oleh Prabu Kertabumi. Lebih- lebih lagi Ratu Dwarawati bibinya sendiri, wanita itu memeluknya erat-erat, seolah sedang memeluk Kakak perempuannya yang beracla di istana Kerajaan Cempa.

Wajah keponakannya itu memang mirip dengan kakak perempuannya,
"Nanda Rahmatullah. bersediakan engkau memberikan pelajaran atau mendidik kaum bangsawan dan rakyat Majapahit agar mempunyai budi pekerti mulia?" tanya sang Prabu setelah Sayyid Rahmatullah beristirahat melepas lelah.

Dengan sikapnya yang sopan tutur kata halus Sayyid Ali Rahmatullah menjawab. "Dengan senang hati Gusti Prabu, saya akan berusaha sekuat-kuatnya untuk mencurahkan kemampuan saya
mendidik mereka". "Bagus!" sahut sang Prabu "bila demikian kau akan kuberi hadiah sebidang tanah berikut bangunannya di Surabaya. di sanalah kau akan mendidik para bangsawan dan Pengeran Majapahit agar berbudi pekerti mulia" "Terima saya haturkan gusti" jawab Sayyid Ali Rahmatullah.

Disebutkan dalam literatur bahwa selanjutnya Sayyid Ali Rahmatullah menetap beberapa hari di istana Majapahit dan dijodohkan dengan salah satu putri Majapahit yang bernama Dewi Condrowati atau Nyai Ageng Manila.

Dengan demikian Sayyid Ali Rahmatullah adalah salah seorang Pangeran Majapahit, karena dia adalah menantu raja Majapahit.
Semenjak Sayyid Ali Rahmatullah diambil menantu Raja Brawijaya maka beliau adalah anggota keluarga'kerajaan Majapahit atau salah seorang Pangeran, para Pangeran pada jaman dulu ditandai dengan nama depan Rahadian atau Raden yang berarti Tuanku. Selanjutnya beliau lebih dikenal dengan sebutan Raden Rahmat

4. AMPELDENTA


Selanjutnya, pada haft yang telah djtentukan barangkatlah rombongan Raden Rahmat he sebuah daerah di Surabaya yang kemudian disebut Ampeldenta.
Rombongan itu melalui desa Krian, Wonokromo terus memasuki Kembangkunmg. Selama dalarn perjalanan beliau juga berdakwah kepada penduduk setempat yang dilaluinya.

Dakwah yang pertama kali dilakukannya cukup unik. Beliau membuat kerajinan berbentuk kipas yang terbuat dari akar tumbuh-tumbuhan tertentu dan anyaman rotan. Kipas-kipas itu
dibagikan kepada penduduk seternpat secara gratis.

Para penduduk hanya
cukup menukarkan dengan kalimah syahadat. Penduduk yang menerima kipas itu merasa sangat senang. Terlebih setelah mereka mengetahui kipas itu bukan sembarang kipas, akar yang dianyam bersama rotan itu ternyata berdaya penyembuh bagi mereka yang terkena penyakit batuk dan demam: Dengan cara itu semakin banyak orang Yang berdatangan kepada Raden Rahmat. Pada saat demikianlah ia mem-perkenalkan keindahan agama Islam sesuai tingkat pemahaman mereka.

Cara itu terus dilakukan hingga rombongan memasuki desa Kem-
bangkuning: Pada saat itu wilayah desa Kembangkuning belum seluas seka- rang ini. Disana-sini masih banyak hutan digenangi air atau rawa-rawa dengan karomahnya Raden Rahmat bersama rombongan membuka hutan dengan mendirikan tempat sembahyang sederhana atau langgar.
Tempat sembahyang tersebut sekarang telah dirubah menjadi Masjid yang cukup besar dan bagus, dinamakan sesuai dengan nama Raden Rahmat yaitu masjid Rahmat Kembangkuning.
Ditempat itu pula Raden Rahmat bertemu dan berkenalan'dengan tokoh masyarakat yaitu, Ki Wiryo Sarojo dan Ki Bang Kuning. Kedua tokoh masyarakat itu bersama keluargaffya masuk Islam dan menjadi pengikut Raden, Rahmat.

Dengan adanya kedua tokoh masyarakat itu maka semakin mudah Raden Rahmat untuk mengadakan pendekatan kepada masyaraka sekitarnya. Terutama kepada masyarakat yang masih memegang tequh adat kepercayaan lama.
Beliau tidak langsung melarang mereka, melainkan memberikan pengertian sedikit demi sedikit tentang pentingnya Iman
ketauhidan. Jika mereka sudah mengenal tauhid atau keimanan tiada Tuhan Pencipta Alam, maka secara otomafis mereka akan menilaikan sendiri kepercayaan lama yang bertentangan dengan ajaran Islam

Setelah sampai di tempat tujuan, pertama kali yang dilakukannya
adalah membangun Masjid sebagai pusat kegiatan ibadah, ini meneladani apa yang telah dilakukan Nabi Muhammad saw saat pertama kali' sampai di Madinah.

Dan karena beliau menetap di desa Ampeldenta, menjadi penguasa daerah tersebut maka kemudian beliau dikenal sebagai Sunan Ampel.
Sunan berasal dari kata Susuhunan, artinya Yang dijunjung tinggi atau panutan masyarakat setempat.

Ada juga yang mengatakan Sunan berasal dari kata Suhu Nan artinya Guru Besar atau Orang Yang Berilmu Tinggi.
Selanjutnya beliau mendirikan pesantren tempat putra bangsawan dari Pangera Mijapahit serta siapa saja yang mau datang berguru kepada beliau,

5. AJARANNYA YANG TERKENAL

Hasil didikan beliau yang terkenal adalah falsafah Moh Limo atau tidak rnau melakukan lima hal tercela yaitu:

1. Moh Main atau tidak mau berjudi.
2. Moh Ngombe atau tidak mau minum arak atau bermabuk- mabukan,
3. Moh Maling atau tidak mau mencuri.

4. Moh madat atau tidak mau menghisap candu, ganja dan lain-lain,
5. Mob madon atau tidak mau berzina/main perempuan yang bukan
istrinya.

Prabu Brawijaya sangat senang atas hasil didikan Raden'Rahmat
Raja menganggap agama Islam itu adalah ajaran budi pekerti yang mulia, maka ketika Raden Rahmat kemudian mengumumkan ajaran adalah agama Islam maka Prabu Brawijaya tidak menjadi marah hanya ketika dia diajak untuk memeluk agama Islam ia tidak mau. Ia ingin m enjadi Raja Budha yang akhir di Majapahit. Raden Rahmat diperbolehkan menyiarkan agama lslam dt wilayah Surabaya bahkan diseluruh wilayah Majapahit, dengan catatan bahwa rakyat tidak boleh dipaksa, Raden Rahmat pun memberi penjelasan bahwa tidak ada paksaan dalam beragama.

6. SESEPUH WALISONGO

Setelah Syekh Maulana Malik Ibrahim wafat, maka Sunan Ampel
diangkat sebagai sesepuh Walisongo, sebagai Mufti atau pemimpm agama Islam setanah Jawah. Beberapa murid dan putra Sunan Ampel sendiri juga menjadi anggota Walisongo, mereka adalah: Sunan Giri Sunan' Bonang, Sunan Drajad, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, Sunan Kota atau Raden Patah, Sunan Kudus, Sunan Gunungjati Raden Patah atau sunan Kota memang pernah menjadi anggota Walisongo menggantikan kedudukan salah seorang wali yang meninggal dunia. Dengan diangkatnya Sunan Ampel sebagai sesePuh maka para wali lain tunduk patuh kepada kata-katanya. Termasuk fatwa beliau dalam memutuskan peperangan dengan pihak Majapahit. Para wali yang lebih muda mengingirikan agar tahta Majapahit direbut dalam tempo secepat-cepatnya.

Tetapi Sunan Ampel berpendapat bahwa
masalah tahta Majapahit tidak perlu diserang secara langsung, karena kerajaan besar itu sesungguhnya sudah keropos dari dalam, tak usah diserang oleh Demak Bintoro pun sebenarnya Majapahit akan segera runtuh.

Para wali yang lebih muda menganggap Sunan Ampel terlalu
tamban dalam memberikan nasehat kepada Raden Patah. "Mengapa Ramanda berpendapat demikian? ' tanya Raden Patah yang terhitung menantunya sendiri. "Karena aku tidak ingin di kemudian hati ada orang menudoh Raja Demak Bintoro yang masih putra Raja Majapahit Prabu Kertabumi telah berlaku durhaka, yaitu berani menyerang ayahandanya sendiri. "jawab Sunan Ampel dengan tenang. "Lalu apa yang harus saya lakukan?" "Kau harus sabar menunggu sembari menyusun kekuatan," ujar sunan Ampel.' Tak lama lagi Majapahit akan runtuh dari dalam diserang adipati lain.

Pada saat itulah kau berhak merebut hak warismu selaku putra
Prabu Kertabumi". "Majapahit diserang adipati lain? Apakah saya tidak berkewajiban membelanya?'. "Inilah ketentuan Tuhan'. Sahut Sunan Ampel waktu kejadiann masih dirahasiakan. Aku sendiri tidak tahu persis kapankah peristiwa itu akan berlangsung. Yang jelas bukan Adipati yang menyerang Majapahit itu".Sunan Ampel adalah Penasehat Politik Demak Bintoro. sekaligus merangkap Pemimpin walisongo atau Mufti agama se Tanah Jawa. Maka fatwa- nya dipatuhi semua orang. Kekuatiran sunan Ampel tersebut memang terbukti.

Dikemudian hari ternyata ada orang-orang pembenci Islam memutar balikkan fakta sejarah, mereka menuliskan bahwa Majapahit jatuh diserang oleh Kerajaan Demak Bintoro. Yang rajanya adalah putra Raja Majapahit sendiri.

Dengan demiklan Raden Patah dianggap sebagai Anak Durhaka. lni dapat anda lihat
didalam Serat Darmo Ganclul maupun sejarah yang ditulis Sariana Kristen pembenci Islam. Raden Patah dan para wali lainnya tunduk patuh pada fatwa Sunan Ampel. Tibalah saatnya sunan Ampel wafat pada tahun 1478. Sunan Kalijaga diangkat sebagai penasehat bagian politik Demak. sunan Giri diangkat sebagai pengganti Sunan Ampel sebagai Mufti, pemimpin para wall dan pemimpin agama se Tanah 
Jawa.

No comments:

Related Posts with Thumbnails
--------------- Related Posts with Thumbnails

Blog Archive

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Popular Posts

Labels

"Al-Mahdi" (1) ( Raden Said) (1) (Rahasia Keramat Wali) (1) 38 Hikmah Sufi Sayyid Ali Shah (1) Abad (1) af'al asma' (1) Akhir Tahun (1) akhir waktu Asar (1) Aku adalah harta yang tersembunyi (1) Al Habib Saiykhon Bin Musthofa Albahr (1) Al-Ghazali Menuju Tasawuf (1) Al-hallaj (1) Allah dapat dikenal (1) Almarhum Ustaz Taha Suhaimi (1) Asy-Syeikh (1) Aurad Muhammadiah. (1) Awal Mula umat Bani Israil Meduakan Allah (1) Awan Misterius Muncul Di Langit Israel (1) AZAZIL Menjadi Iblis (1) Bab Sembahyang (1) Baitul Makmur (1) Bani Tamin (1) Bertasauf Mengikuti Sunnah (1) Bertemu Allah (1) Bhah Agong (1) Bumi Datar (1) bumi-para-wali-allah. (1) Buya Syakur Yasin MA Pon Pes Cadangpinggan (1) Cincin Nabi Sulaiman (1) Cinta Rasul (1) Ciung Wanara (1) CUBAAN MENCURI JASAD RASULULLAH (1) Dabatul Ard (1) Dabatul Ard Makhluk Raksasa (1) Dakwah Dalam Kubur(GUSNUR)Malang (1) DAN MAKJUJ (1) dan suluhlah kedalam diri sendiri (1) Dari mana kita datang (1) diba'i (1) dibaca 3 kali (1) didunia fana (1) Ditemukan Manusia (1) Doa (1) DOA MENGHINDARI DARI (WABAK) (1) dunia kelab dan semantara (1) dunia kosong (1) dunia palsu (1) ghaib (1) ghaib sahaja (1) Gunung Tidar (1) GURU MURSYID (1) HABIB LUTFI (1) HABIB LUTHFI (1) Habib Rizieq (1) hayatilah (1) hisham (1) Hj shaari penulis kitab Makrifah Tok Kenali (1) IBLIS DAN MANUSIA (1) IMAM GHAZALI BERPESAN (1) IMAM MAHDI (1) ISKANDAR ZULKARNAIN (1) islam sufism shahadah shahada (1) Istana DAJJAL (1) Jerry D.Gray (1) JIN (1) JIN BAWA GARAM .manusia membuat masiat (1) jin dari AZRAQ (1) Jiwa yang Merdeka (1) Junaid Al-Baghdadi (1) kampong kosong (1) KELAHIRAN YAKJUJ (1) Kematian Abu Lahab (1) Kembara ke Sidratul Muntaha (1) Kerajaan Jin Terbesar di Dunia (1) KETURUNAN FATIMAH (1) KH RHOMA IRAMA. (1) Kiblat Malaikat (1) Kisah Legenda (1) KIsah Nabi Muhammad (1) KISAH NABI MUSA (1) KISAH NABI NUH AS (1) KISAH PARA NABI (untuk iktibar) (1) Kitab Iblis (1) lepat (1) Makam (1) Makrifatullah (1) Masjid Besar Bandar Kelang (1) Masjid dome of rock (1) Maulana Malik Ibrahim ( SUNAN GRESIK ) (1) Maulidin Nabi Bida'ah (1) mengenal (1) Mengenal diri (2) Mengenal Diri Melalui Tidur (1) Misteri Bulan Mengambang (kuliah) (1) Mistik Kota Ngawi (1) MUFTI SYED ISA SEMAIT (1) Muhammad bin Abdullah As-Suhaimi (1) muslims (1) NABI AYUB (1) NABI MUSA LARI DARI MESIR (1) Nabi Tertidur 1 (1) Nabi Uzair. (1) naqshbandi dhikr (1) nazam (1) NEGARA-NEGARA TIMUR TENGAH (1) OPICK - tombo ati (1) pada wajah diri kita dan pada wajah alam (1) Pak Su Mid (1) paku pulau jawa (1) Pandanglah sifat Allah (1) Pengajian Akbar Bersama Gus Nuril (1) Pengalaman (1) penglihatan makrifat (1) Peristiwa Penting Bulan Rabiul Akhir (1) Petruk Bagong (1) Pohon Ghorqod (1) Prabu Jayabaya (Kitab Musarar) (1) RAWA PENING (1) Rindu Allah Mahabbatillah by Gus iMM (1) Saidina Umar ibni al-Khattab (1) Sebelum Zaman Wali (2) Sejarah Bangsa Jin dan Iblis (1) selidiklah (1) Semar Gareng (1) Semut Bertasbih Kepada Allah SWT’ (1) Setan Kober (1) shaykh (1) Shaykh Hisham Kabbani (1) SIAPAKAH ANAK-CUCU MANUSIA YANG TERSELAMAT DI DALAM BAHTERA NABI NUH ALAIHISSALAM ? (1) sifat (1) SUDAH MUNCUL - PENJELASAN ULAMA (1) sufi (1) SUNAN AMPEL (1) Sunan Gunung Jati (1) SUNAN KALIJAGA (1) Syahidnya Imam Hussein (1) Syekh Siti Jenar Di Hukum Mati (1) Tahlil (1) Tentang Iskandar Zulkarnain (1) Terjemahan.. Surah Al Kahfi (1) Ternyata Ciptaan Sunan (1) tiliklah (1) Tongkat Nabi Musa (1) TUAN GURU HAJI SHAARI (1) Ustaz Don (1) Ustaz Haji Shaari Mohd Yusu (1) Ustaz TM Fouzy (1) Wan Sehan (1) Yakjud dan Makjud.. (1) Yurusalam (1) Zahirnya wajah Allah dipersada alam (1)

DUA DUNIA